Selasa, 11 Juni 2013

TUGAS SISDAL. PETA PERSEBARAN SARANA dan OUTLET PRODUKSI PERTANIAN di KEC. BUMIAJI, MALANG

Pengembangan kawasan agropolitan di Kota Batu terdapat pada beberapa kawasan pertanian yang kondisi fisik, sosial budaya dan ekonominya cenderung kuat mengarah ke kegiatan pertanian. Keberadaan gunung, hutan, dan hamparan pertanian yang mendominasi keruangan Kota Batu, sangat sesuai untuk pengembangan wisata alam terkait dengan potensi yang ada di gunung, hutan, dan kawasan pertaniannya. Selain itu sebagai kota yang dikenal dengan komoditas apelnya, pemandangan alam, air terjun, sumber air panas, agrowisata, wisata petualangan, pemanfaatan pekarangan rumah penduduk yang sebagian besar digunakan untuk tanaman bunga, apel, apotik hidup, dan lain sebagainya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari segi wisata dan lingkungan hidup di samping nilai ekonomis.

Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan status Batu menjadi “Kota” membawa dampak perubahan tersendiri terhadap wajah Kota Batu. Pengembangan daerah, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung, serta sarana dan prasarana umum menjadi tuntutan yang harus dihadapi dan dijawab oleh pemerintah guna memberikan pembangunan untuk masyarakat. Selain sebagai salah satu ikon pariwisata di provinsi Jawa Timur, Kota Batu juga mulai berbenah, mempercantik diri dan menambah pembangunan kawasan – kawasan pariwisata buatan guna menarik wisatawan dari luar daerah.

Peningkatan pembangunan hotel dan villa terbanyak setahun terakhir yaitu di tahun 2011, secara signifikan terdapat di kecamatan Bumiaji, dimana berdasarkan penetapan bagian wilayahnya Kecamatan Bumiaji merupakan wilayah utama pengembangan kawasan agropolitan, pengembangan kawasan wisata alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata. Tentu saja hal ini memicu terjadinya pembangunan prasarana penunjang menuju pengembangan kawasan wisata alam. Itu berarti juga mengurangi luasan lahan pertanian budidaya.

Tidak bisa diabaikan bahwasanya pembangunan pariwisata mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat, karena dengan berkembangnya sektor pariwisata mendorong pertumbuhan sektor hilir agribisnis yang mencakupagroindustri pedesaan, industri manufaktur, makanan, pelayanan kebutuhan restoran hotel-hotel hingga outlet – outlet agribisnis maupun toko oleh – oleh cinderamata

Menjadi suatu dilema bagi pemerintah dimana sektor perdagangan dan jasa mampu menyumbang PDRB secara signifikan dibandingkan komoditas pertanian, sehingga pembangunan biasanya lebih ditujukan untuk pembangunan sektor- sektor penunjang pariwisata, oleh karena itu perlu dilakukan studi keberlanjutan pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Bumiaji mengingat daerah pengembangan kawasan juga merupakan kawasan pengembangan wisata alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata, yang diketahui secara pasti bahwa kegiatan pariwisata memberikan dampak yang relatif cukup besar dan disisi lain juga menunjang pemasaran dari produk pertanian di Kota Batu.

Berikut adalah tabel dari sebaran sarana dan outlet produksi pertanian di Kecamatan Bumiaji Malang

FID
Keterangan
0
Pengepul Sayuran
1
Pengepul Buah
2
Pengepul Buah Apel
3
Distributor Keripik Buah
4
Tanaman Hias (Toko Luwes)
5
Olahan Kentang (Keripik Kentang Wijaya)
6
Penjualan Tanaman Hias
7
Pengepul Apel
8
Pengepul Apel
9
Olahan Apel (Cipta Panji)
10
Penjualan Keripik Buah (DelicauSAS)
11
Olahan Apel (Devi Apple)
12
Olahan Apel (Apple Crown)
13
Pengepul Buah (Waybe)
14
Pengepul Wortel
15
Pengepul Kubis
16
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
17
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
18
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
19
Penjualan Tanaman Hias
20
Penjualan Tanaman Hias
21
Penjualan Tanaman Hias
22
Penjualan Tanaman Hias
23
Penjualan Tanaman Hias
24
Pengepul Sayuran (Selada, Kubis, Jagung, Timun)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar