Selasa, 11 Juni 2013

TUGAS SISDAL. PETA PERSEBARAN SARANA dan OUTLET PRODUKSI PERTANIAN di KEC. BUMIAJI, MALANG

Pengembangan kawasan agropolitan di Kota Batu terdapat pada beberapa kawasan pertanian yang kondisi fisik, sosial budaya dan ekonominya cenderung kuat mengarah ke kegiatan pertanian. Keberadaan gunung, hutan, dan hamparan pertanian yang mendominasi keruangan Kota Batu, sangat sesuai untuk pengembangan wisata alam terkait dengan potensi yang ada di gunung, hutan, dan kawasan pertaniannya. Selain itu sebagai kota yang dikenal dengan komoditas apelnya, pemandangan alam, air terjun, sumber air panas, agrowisata, wisata petualangan, pemanfaatan pekarangan rumah penduduk yang sebagian besar digunakan untuk tanaman bunga, apel, apotik hidup, dan lain sebagainya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari segi wisata dan lingkungan hidup di samping nilai ekonomis.

Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan status Batu menjadi “Kota” membawa dampak perubahan tersendiri terhadap wajah Kota Batu. Pengembangan daerah, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung, serta sarana dan prasarana umum menjadi tuntutan yang harus dihadapi dan dijawab oleh pemerintah guna memberikan pembangunan untuk masyarakat. Selain sebagai salah satu ikon pariwisata di provinsi Jawa Timur, Kota Batu juga mulai berbenah, mempercantik diri dan menambah pembangunan kawasan – kawasan pariwisata buatan guna menarik wisatawan dari luar daerah.

Peningkatan pembangunan hotel dan villa terbanyak setahun terakhir yaitu di tahun 2011, secara signifikan terdapat di kecamatan Bumiaji, dimana berdasarkan penetapan bagian wilayahnya Kecamatan Bumiaji merupakan wilayah utama pengembangan kawasan agropolitan, pengembangan kawasan wisata alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata. Tentu saja hal ini memicu terjadinya pembangunan prasarana penunjang menuju pengembangan kawasan wisata alam. Itu berarti juga mengurangi luasan lahan pertanian budidaya.

Tidak bisa diabaikan bahwasanya pembangunan pariwisata mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat, karena dengan berkembangnya sektor pariwisata mendorong pertumbuhan sektor hilir agribisnis yang mencakupagroindustri pedesaan, industri manufaktur, makanan, pelayanan kebutuhan restoran hotel-hotel hingga outlet – outlet agribisnis maupun toko oleh – oleh cinderamata

Menjadi suatu dilema bagi pemerintah dimana sektor perdagangan dan jasa mampu menyumbang PDRB secara signifikan dibandingkan komoditas pertanian, sehingga pembangunan biasanya lebih ditujukan untuk pembangunan sektor- sektor penunjang pariwisata, oleh karena itu perlu dilakukan studi keberlanjutan pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Bumiaji mengingat daerah pengembangan kawasan juga merupakan kawasan pengembangan wisata alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata, yang diketahui secara pasti bahwa kegiatan pariwisata memberikan dampak yang relatif cukup besar dan disisi lain juga menunjang pemasaran dari produk pertanian di Kota Batu.

Berikut adalah tabel dari sebaran sarana dan outlet produksi pertanian di Kecamatan Bumiaji Malang

FID
Keterangan
0
Pengepul Sayuran
1
Pengepul Buah
2
Pengepul Buah Apel
3
Distributor Keripik Buah
4
Tanaman Hias (Toko Luwes)
5
Olahan Kentang (Keripik Kentang Wijaya)
6
Penjualan Tanaman Hias
7
Pengepul Apel
8
Pengepul Apel
9
Olahan Apel (Cipta Panji)
10
Penjualan Keripik Buah (DelicauSAS)
11
Olahan Apel (Devi Apple)
12
Olahan Apel (Apple Crown)
13
Pengepul Buah (Waybe)
14
Pengepul Wortel
15
Pengepul Kubis
16
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
17
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
18
Penjualan Tanaman Hias (Mawar, Krisan)
19
Penjualan Tanaman Hias
20
Penjualan Tanaman Hias
21
Penjualan Tanaman Hias
22
Penjualan Tanaman Hias
23
Penjualan Tanaman Hias
24
Pengepul Sayuran (Selada, Kubis, Jagung, Timun)


Denudasi dan Deposisi Daerah Probolinggo

Proses denudasi merupakan proses yang cenderung mengubah bentuk permukaan bumi yang disebut dengan proses penelanjangan. Proses yang utama adalah degradasi berupa pelapukan yang memproduksi regolit dan saprolit serta proses erosi, pengangkutan dan gerakan massa. Proses ini lebih sering terjadi pada satuan perbukitan dengan material mudah lapuk dan tak berstruktur. Proses denudasional tersebut sangat dipengaruhi oleh tipe material (mudah lapuk), kemiringan lereng, curah hujan dan suhu udara serta sinar matahari, dan aliran-aliran yang relatif tidak kontinyu. Karakteristik yang terlihat di foto udara, umumnya topografi agak kasar sampai kasar tergantung tingkat dedudasinya, relief agak miring sampai miring, pola tidak teratur, banyak lembah-lembah kering dan erosi lereng/back erosion, penggunaan lahan tegalan atau kebun campuran dan proses geomorfologi selalu meninggalkan bekas di lereng-lereng bukit dan terjadi akumulasi di kaki lereng, serta kenampakan longsor lahan lebih sering dijumpai.
Proses utama dalam denudasi adalah pelapukan dan pemindahan material dari bagian lereng atas ke lereng bawah oleh proses erosi dan gerak massa batuan. Faktor yang mempengaruhi denudasi adalah topografi permukaan, geologikan kimiawi, iklim, aktivitas tektonik, biosfer (fauna dan flora) dan aktivitas manusia. Proses denudasi ini akan menghasilkan beberapa fenomena antara lain lereng puing dan longsoran bukit (rockfall dan landslide).
Probolinggo terdapat daerah pesisir di bagian utara dan pegunungan/perbukitan di daerah selatan. Sehingga Probolinggo terdiri dari satuan bentuk lahan dataran alluvial yang terjadi akibat kegiatan proses marine, seperti arus dan gelombang serta pasang surut air laut dan dataran alluvial yang merupakan bentukan asal denudasi yang terjadi akibat proses gerak massa batuan yang umumnya terjadi pada daerah yang berlereng, seperti pada kawasan Bromo-Tengger.

Gambar Lereng Sekitar Kompleks Bromo-Tengger

Di daerah Probolinggo bagian selatan (daerah berlereng), terjadi erosi karena curah hujan yang tinggi. Sehingga lapisan bagian atas (topsoil) di lereng atas terangkut menuju ke lereng bawah. Partikel-partikel tanah ternyata tidak hanya terangkut hingga ke lereng bawah, namun partikel-partikel yang masih dapat diangkut oleh air dibawa oleh air menuju sungai. Sungai ini kemudian membawa bahan sedimentasi hingga tidak dapat terangkut lagi oleh air sungai sehingga membentuk sebuah dataran di sekitar sungai (proses aluvial).

Gambar Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo (dari Google Earth)

Sedangkan di bagian utara (daerah pesisir-dataran), terjadi pengikisan oleh ombak air laut sehingga membentuk sebuah daratan (tanjung). Salah satu contoh yang terdapat di daerah Probolinggo adalah Tanjung Tembaga. Selain itu, juga terdapat beberapa muara kecil sungai yang berhubungan dengan air laut (fluvio marine).  Akibat hempasan oleh ombak dari laut dan terbawanya bahan sedimen dari sungai-sungai mengakibatkan dataran baru. Dataran-dataran ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian dan tambak. Selain dimanfaatkan oleh masyarakat, pemerintah juga menggunakannya sebagai wilayah konservasi hutan mangrove.

Gambar Wilayah Hutan Mangrove Probolinggo

Tenaga Endogen - Volkanisme di Wilayah Probolinggo

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. (Script1, 2012) Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit, atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi.

Gambar 2
Gambar 1. Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru

Bentuk permukaan bumi yang kita lihat sekarang merupakan hasil dari suatu proses geologi sebgai tenaga endogen dan pengaruh faktor cuaca sebagai tenaga eksogen yang menyebabkan batuan mengalami proses pelapukan. Dengan demikian daerah yang telah terangkat akan mengalami proses denudasi sehingga terbentuk bukit-bukit dan dataran (peneplain), proses pengangkatan dan patahan akan menimbulkan zona-zona lemah sehingga terbentuk lembah-lembah sungai dan penerobosan magma ke permukaan dalam bentuk kegiatan vulkanisme yang menghasilkan batuan vulkanik. Seperti yang membentuk fisiografi Jawa Timur yang memiliki karakteristik geologi terdiri dari pedataran alluvial, perbukitan lipatan dan gunung api.

gunung3
Gambar 2. Zona Fisiografis Provinsi Jawa Timur

Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona, yaitu zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan) (Script2, 2012). Di daerah Jawa Timur bagian tengah, khususnya Probolinggo, proses tenaga endogen terjadi melalui adanya proses volkanisme, yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

Gambar4
Gambar 3. Bahan-bahan dari dalam bumi di sekitar gunung berapi

Probolinggo merupakan daerah gunung api, hal tersebut ditandai dengan adanya bahan induk alluvial dan vulkanik muda (kwarter) yang ditemukan di daerah tersebut. Gunung-gunung yang berada di kawasan Probolinggo antara lain, Gunung Bromo (2.192 meter), Gunung Semeru (3.676 meter), Pegunungan Tengger, Gunung Lamongan, dan Gunung Argopuro (3.088 meter—saat ini tidak aktif). Bromo merupakan salah satu yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap pembentukan dataran di wilayah Probolinggo. Dari bentuk gunung tersebut pernah terjadi letusan yang kuat sehingga menghancurkan bagian permukaan dan membentuk corong pada kawahnya (kawah di dalam kawah). Gunung Bromo kemungkinan terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan, oleh karena itu disebut sebagai kaldera.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah 800 meter (utara-selatan) dan sekitar 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Kompleks kaldera seperti yang disebut di atas diperkirakan terbentuk sekitar 150.000 tahun yang lalu dan kini telah mengering karena airnya mengalir melalui Lembah Sapikerep. Selain itu terdapat lautan pasir seluas 9×10 km pada kawasan kaldera yang terletak pada ujung barat daya dari kompleks kaldera. Diperkirakan terbentuk secara bertahap selama Pleistosen akhir dan Holosen awal, atau sekitar 2 juta tahun lalu. Sebuah cluster tumpang tindih kerucut pasca kaldera dibangun di lantai kaldera lautan pasir dalam beberapa ribu tahun terakhir. Menurut Ananta (2012), Bromo adalah gunung api tipe cinder cone, yaitu gunung api yang dibentuk oleh litifikasi abu gunungapi, yang berada di dalam kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran hampir 100 km per segi, dasarnya tertutup oleh endapan pasir lepas hasil erupsi. Dari kaldera ini muncul lima gunungapi: Bromo, Widodaren, Kursi, Giri, dan Batok, tetapi hanya Bromo yang aktif.


REFERENSI
Aminudin, Nur Hasan. 2012. Geomorfologi Jawa Timur Zona Tengah [Online]. http://www.slideshare.net/Hsnura/geomorfologi-jawa-timur-zona-tengah (Verified 2 Maret 2013).
Ananta, Hildan. 2012. Saat Terindah di Puncak Bromo [Online]. http://travel.detik.com/read/2011/11/20/215701/1771511/1025/saat-terindah-di-puncak-bromo (Verified 2 Maret 2013).
Anonymous. 2012. Gunung Berapi [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi (Verified 2 Maret 2013).
Budisma. 2010. Tenaga Endogen – Vulkanisme [Online]. Available at http://budisma.web.id/materi/sma/geografi/tenaga-endogen-vulkanisme/ (Verified 2 Maret 2013).
Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jatim. Data Geologi Provinsi Jawa Timur.
Script1. 2012. Tenaga Endogen [Online]. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_endogen (Verified 2 Maret 2013).
Script2. 2012. Jawa Timur [Online]. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur (Verified 2 Maret 2013).


Terbentuknya Lansekap Daerah Probolinggo


Gambar Peta 1

Gambar 1 Peta Jawa Timur

Wilayah Probolinggo dibentuk dari bahan induk batuan vulkanik dan zaman quarter muda (young quarternary volcanic product) dan batuan endapan (alluvium) (Lihat tabel 1). Bahan induk tersebut terbentuk pada wilayah bagian utara dan tenggara, sedangkan bahan induk volcanic product terdapat pada bagian lainnya (BPS Kota Probolinggo, 2011).

Tabel 1
 Luas Wilayah Berdasarkan pada Jenis Batuan Induknya
No
Jenis Bahan Induk
Luas (Ha)
Luas (%)
1
Alluvium
1.899,90
33,53
2
Young Quartenary Volcanic Product
3.766,9
66,47
Jumlah
5.666,8
100,00
Sumber: BPS Kota Probolinggo

Bukti di lapangan menyebutkan bahwa wilayah Probolinggo dikelilingi oleh beberapa gunung di daerah Tenggara hingga Barat Daya, gunung-gunung tersebut meliputi Gunung Argopuro, Gunung Lamongan, dan Pegunungan Tengger (Bromo-Semeru). Gunung-gunung tersebut yang menyebabkan adanya tanah-tanah vulkanis di daerah sekitarnya yang salah satunya adalah Probolinggo. Ketika gunung-gunung tersebut erupsi, dampaknya terasa hingga pesisir utara bagian Probolinggo. Hal ini mengakibatkan terdapat partikel-partikel letusan yang berupa abu volkanik yang terbawa oleh udara, dan partikel-partikel tanah yang dibawa oleh sungai-sungai yang ada di Probolinggo (29 sungai) (Dinas PU Kabupaten Probolinggo, 2011). Tanah Regosol yang ditemukan di Probolinggo menjadi salah satu bukti tandanya. Tanah Regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api; materialnya berupa tanah abu vulkan, napal, dan pasir. Menurut Badan Pusat Statistik (2011), Regosol terdapat pada daerah paling utara yaitu daerah pesisir pantai Probolinggo.

Gambar 2
Gambar 2 Kawasan Taman Nasional Tengger


Tabel 2
 Luas Jenis Tanah di Kota Probolinggo
No
Jenis Tanah
Luas (Ha)
Luas (%)
1
Regosol
273,01
4,82
2
Mediteran
1.768,34
31,2
3
Aluvial
3.625,80
63,98
Jumlah
5.667,15
100,00
Sumber: BPS Kota Probolinggo

Tanah alluvial merupakan jenis tanah yang sering dijumpai di wilayah Probolinggo. Hal ini dinyatakan oleh data BPS Kota Probolinggo yang menyebutkan jenis tanah di kota tersebut mayoritas adalah tanah Aluvial sebesar 63,98% dari total luas lahan Kota Probolinggo (lihat tabel). Jika didasarkan pada kondisi wilayah Probolinggo yang memiliki 29 sungai (25 sungai di kabupaten dan 4 sungai di kota) hal tersebut benar adanya. Tanah alluvial di daerah tersebut terdapat dua jenis yaitu alluvial kelabu tua yang terdapat pada bagian tengah ke utara dan jenis tanah yang terluas di wilayah Probolinggo, yaitu alluvial coklat kelabuan yang berada di bagian tengah hingga selatan kota. Adanya jenis tanah (alluvial) ini, terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah. Tanah alluvial memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian karena banyak mengandung mineral-mineral yang didapat sepanjang aliran sungai sebelum diendapkan. Tanah alluvial hanya terdapat pada lahan yang sering atau baru saja mengalami banjir. Hal yang mencirikan pada pembentukan alluvial ialah bahwa pada bagian terbesar bahan kasar akan diendapkan tidak jauh dari sumbernya. Tekstur bahan yang diendapkan pada waktu tempat yang sama akan lebih seragam, makin jauh dari sumbernya makin halus butir yang diangkut.

Selain Aluvial dan Regosol, terdapat pula jenis tanah Mediteran (31,20%) yang merupakan jenis tanah kapur. Jenis tanah ini salah satunya banyak terdapat di Desa Bata (perjalanan menuju Bromo dari arah utara Kota Probolinggo) yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Tanah ini terbentuk dari bebatuan kapur yang sudah melapuk. Kandungan Cad an Mg yang tinggi dalam tanah kapur berhubungan dengan taraf perkembangan tanah tersebut, semakin tua tanahnya, akan semakin kecil pula kandungan kedua zat tersebut.

Referensi
Anonymous1. 2013. Kota Probolinggo [Online]. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo(verified 23 Feb. 2013).
Anonymous2. 2012. Tanah [Online]. Available at http://d3masamirul-blumarine.blogspot.com/2009/04/tanah.html (verified 24 Feb. 2013).
Anonymous3. 2012. Tanah Alluvial / Tanah Endapan [Online]. Available athttp://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/tanah-alluvial/tanah-endapan.html (verified 24 Feb. 2013).
Anonymous4. 2012. Tanah Kapur [Online]. Available at http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/tanah-kapur.html (verified 24 Feb. 2013).
Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo. 2011. Tanah dan Lahan Kota Probolinggo. Pemerintah Kota Probolinggo.
Dinas Pekerjaan Umum. 2012. Pedologi Kota Probolinggo [Online]. Available athttp://dpu.probolinggokota.go.id/website/index.php/kota-probolinggo/pedologi (verified 23 Feb. 2013)
Pemerintah Kota Probolinggo. 2012. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Probolinggo, 2011-2012. Hal. I-6. Pemkot Probolinggo.


Senin, 18 Februari 2013

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS



Analisa jaringan yaitu dalam sistem informasi yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan penggunaan jaringan geografis.

Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

Atribut adalah keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam SIG/GIS. Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki atribut antara lain: nama sungai, panjang, tingkat sedimentasi, dapat dilintasi untuk berlayar atau tidak, dan lain sebagainya. Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut. Pada umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini juga tersimpan keterangan bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcMap. Misalnya berapa ketebalan garis, warna, jenis huruf atau font yang digunakan, dan lain sebagainya.

Atribut Sosial Ekonomi adalah Sumber data social ekonomi dapat diperoleh dari terbitan resmi maupun catatan oleh badan resmi pemerintahan maupun swasta, yang meliputi sumber data sensus, survey atau sample, registrasi.

Atribut Sumber Daya Alam adalah sumber data pada atribut sumber data alam dapat diperoleh dari tanah, geologi, vegetasi, pengguanaan tanah.

Browser yaitu penyajian informasi dalam bentuk daftar-daftar tabular (seperti pada basis data konvensional) atau tabel-tabel. Memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan data secara manual maupun otomatis secara penuh.

Buffering memiliki Fungsi inimenghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau area dengan jarak tertentu daridata spasial yang menjadi masukannya.

Change View adalah tools yang digunakan untuk mendapatkan tampilan Map Windows sesuai dengan keinginan seperti lebar, skala peta, resizing.

Contrast  adalah perbedaan antara brightness relatif antara sebuah benda dengan sekelilingnya pada citra. Sebuah bentuk tertentu mudah terdeteksi apabila pada sebuah citra contrast antara bentuk tersebut dengan backgroundnya tinggi. Teknik pengolahan citra bisa dipakai untuk mempertajam contrast. Citra, sebagai dataset, bisa dimanipulasi menggunakan algorithm (persamaan matematis). Manipulasi bisa merupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali data terhadap suatu referensi geografi tertentu, ataupun mengekstrak informasi yang tidak langsung terlihat dari data. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang sama bisa dikombinasikan secara matematis untuk membuat composite dari beberapa dataset. Produk data ini, disebut derived products, bisa dihasilkan dengan beberapa penghitungan matematis atas data numerik mentah (DN).

Data  manipulasi dan analisa dalam SIG digunakan untuk mendeterminasikan informasi yang dapat dipakai oleh  SIG.

Data atribut adalah data yang biasanya digunkan untuk keperluan sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.

Data Frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta (dalam layout di ArcGIS) bisa memiliki beberapa data frame (peta utama, inset satu, inset dua, peta pembanding dan lain sebagainya). Namun pada Data View hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada satu waktu. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geografis, besaran bagian peta yang akan dipakai untuk menampilkan, sistem koordinat dan berbagai pengaturan tampilan lainnya. Secara umum, cartographer atau pembuat peta menyebutnya sebagai map body atau tubuh peta.

Data grafis/spasial merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.

Data Input merupakan data dalam SIG yang  berupa peta analog, tabel, file elektronik dari peta dan data attribute dari foto udara serta penginderaan jauh.

Data Kualitatif adalah data yang menyajikan unsur unsur topografi berupa gambar atau keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah, dan sebagainya.

Data Kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi dalam besaran tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah penduduk, prosentase pemeluk agama tertentu, dan sebagainya.

Data manajemen merupakan data dalam SIG yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data dari database.

Data output adalah data dalam SIG yang berupa laporan berbentuk tabel, peta analog, ataupun disimpan dalam storage tertentu.

Data Raster adalah data yang terdiri sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom. Pada masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal. Data raster biasanya merupakan sebuah gambar (beragam warna). Nilai sel tersebut bisa juga melambangkan sesuatu yang berbeda-beda, seperti tata guna lahan. Atau melambangkan sesuatu yang berkesinambungan, seperti curah hujan dan ketinggian. Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan atau nilai saja. Untuk mengatasi keterbatasan ini maka digunakan beberapa band data raster yang masing-masing menampilkan keterangan yang berbeda. Contohnya citra satelit yang ditampilkan dalam komposit band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3 band data raster. Masing-masing sel pada data raster mewakili bentuk/kondisi tertentu di alam nyata. Luas wilayah yang direpresentasikan oleh sebuah sel, biasanya berbentuk bujur sangkar, disebut resolusi.

Data Set adalah koleksi atau kelompok data-data yang berkaitan, dikumpulkan dan disimpan pada tempat yang sama. Data Referensi yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran permukaan bumi. Pada ilmu survei dan geodesi, data merupakan titik referensi di permukaan bumi berikut model asosiasi yang matematis di mana penghitungan koordinat dilakukan.

Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya. Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan topologi dari bentukan tersebut. Definisi lainnya, data spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.

Data Vektor adalah data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-masingnya dibangun atas sebuah koordinat (titik) atau kumpulan koordinat (garis dan polygon). Data tersebut mewakili benda/obyek tertentu di muka bumi. Misalnya garis yang merepresentasikan jaringan jalan.

Data View adalah sebuah View atau jendela pada ArcMap dan ArcReader berfungsi untuk melihat, menampilkan, mengeksplorasi, melakukan query data-data geografis. Namun tidak dapat menampilkan keterangan selain data geografis, misalnya legenda, judul dan skala.

Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan)

DBMS Data Base Management System adalah sekumpulan perangkat lunak yang dijalankan untuk membuat dan mengelola basis data berdasarkan aturan tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya. Di DBMS ini data dapat dengan mudah ditambah, disimpan, diubah, dihapus dan juga dimanfaatkan.

Digitasi merupakan proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan mempergunakan meja digitasi. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada pada peta menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan data yang akurat, dibutuhkan sumber peta analog dengan kualitas tinggi.

Domain nilai atribut adalah suatu table yang bisa di pakai sebagai acuan. domain bisa diterapkan pada table atribut, feature class atau subtype. dua buah feature class yang berbeda

Extention Geoprocessing adalah alat bantu dalam melakukan processing data spasial dalam ArcView.

Feature Class adalah objek aktual yang menyusun suatu feature dataset. feature class diwakili oleh tipe data sesuai dengan fungsi apakah sebagai titik, garis (line) atau poligon (area).feature class sungai (garis) adalah representasi dari sungai kecil atau anak sungai, Danau (poligon) adalah feature clas yang merepresentasikan tubuh air yang cukup luas.sedangkan mata air (titik) adalah feature class yang merepresentasikan titik mata air kesemua feature class tersebut adalah bagian dari feature dataset “Perairan”

Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari bentukan/feature geografi yang memiliki persamaan geometri (seperti hanya titik, garis atau polygon), persamaan atribut dan persamaan referensi ruangnya. Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah geodatabase, shapefile, coverage atau format data lainnya. Feature Class memungkinkan bentukan/feature sejenis digabungkan ke dalam satu unit untuk mempermudah penyimpanannya. Sebagai contoh, jalan utama, jalan pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan kecamatan dan lorong dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita namakan jaringan jalan.

Feature adalah bentukan atau gambaran secara sederhana atas benda/fenomena/objek dipermukaan bumi yang disederhanakan sebagai titik, garis atau polygon(daerah/luasan).

File MBX yaitu program terapan yang dibangun dengan bahasa MapBasic.

File WOR/Workspace yaitu file yang berfungsi menyimpan sekumpulan kerja management data yang dilakukan pada MapInfo.

Full Extent digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah atau beberapa feature secara keseluruhan.

Geodatabase merupakan sebuah database yang menyimpan, mengelola suatu data, informasi geografis dan data keruangan lainnya. Tujuan utama pengembangan geodatabase adalah mempermudah pengguna untuk query data. Misalnya Geodatabase Provinsi NAD yang di dalamnya berisi kumpulan data Provinsi NAD dengan berbagai feature (titik, garis, polygon)

Geografis mengandung pengertian suatu persoalan / hal mengenai (wilayah di permukaan) bumi : baik permukaan dua atau tiga dimensi.

Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input.

Georeference digunakan untuk menyelaraskan data geografis agar ia dapat tepat berada pada koordinat yang tepat. Sehingga data tadi dapat dilihat, dilakukan query dan dianalisa serta diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki cakupan wilayah yang sama. Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan kadang kala dibutuhkan warping, rubber sheeting dan orthorectification.

Graphers yaitu penyajian informasi dalam bentuk grafik atau histogram sesuai dengan data pada browser.

Hillshade adalah istilah dalam GIS yang digunakan untuk memprediksi iluminasi sebuah surface untuk kegunaan analisa ataupun visualisasi

Image Registration yaitu registrasi peta dengan menghitung koordinat pada layer dan secara otomatis mentransfer informasi tersebut.

Informasi Geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi di mana suatu objek terletak di permukaan bumi atau informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) objek penting yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui.

Informasi yaitu Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto)

Intersection merupakan overlay antara dua data grafis, apabila batas luar kedua data grafis tersebut tidak sama, maka yang akan dilakukan proses hanya pada daerah yang bertampalan.

Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi.

Komponen Iuran Data adalah data yang dapat menyajikan data dasar, data pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.

Label digunakan untuk memberikan label pada objek dengan informasi yang sesuai dengan data base.

Layer File merupakan media penyimpanan sebuah layer dan menyimpan keterangan tambahan mengenai tampilan data. Format file ini *.lyr. Ini salah satu format file dalam ArcGIS untuk menyimpan layer-layer, selain disimpan sebagai shapefile, coverage atau geodatabase.

Layer Peta adalah lapisan atau lembaran. Layer dalam SIG adalah lapisan peta yang berisi informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar polygon, garis, text, symbol atau lainnya. Pemisahan gambar dalam beberapa layer ditujukan untuk memudahkan dalam menggambar peta, selain itu informasi yang ditampilkan akan lebih detail. 

Layer adalah representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara konseptual sebuahlayer adalah irisan atau strata tertentu atas realitas geografis pada sebuah daerah tertentu yang kurang lebih sejenis atau mempunyai kriteria yang sama maupun mirip. Misalnya jaringan jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan taman nasional, sungai.

Layout Windows adalah windows yang digunakan untuk menset peta yang akan dicetak.

Legend Cartographic merupakan aplikasi dlam GIS pada Layer yang digunkan untuk membuat dan mengcostumize legend untuk beberapa layer peta.

Line dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah bentukan yang terhubung oleh dua titik atau lebih. Misalnya jalan.

Map Tips merupakan sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita menggerakkan mouse pada data spasial (titik, garis dan poligon) yang tampil pada Data View. Tool ini memberi keterangan secara singkat. Untuk mengaktifkan tool ini, field yang akan ditampilkan harus diaktifkan lebih dulu.

MapInfo adalah salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai sarana untuk menampilkan atau pengimplementasian sistem informasi geografik.

MapServer merupakan salah satu lingkungan pengembangan (perangkat lunak) open source yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi internal based yang melibatkan (tampilan) data spasial (peta digital).

Meppers adalah penyajian informasi data grafis dalam bentuk konvensional hasil digitasi, sehingga memungkinkan untuk memvisualisasikan pola geografik dari data.

Merge merupakan tolls yang digunakan dalam aplikasi GIS untuk menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang digabungkan.

Metadata berfungsi sebagai informasi data tersebut; kapan data tersebut dibuat, proyeksi yang digunakan, institusi yang memproduksi. Contoh, pada sebuah data tertulis 15414 yang berarti sebuah kode pos, maka angka tadi merupakan informasi yang berarti. Sebuah layer atau shapefile atau geodatabase menjadi lebih informatif jika tersedia metadata.

MS4W adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan para pengguna di dalam menginstall (atau melakukan setup) MapServer (UMN atau Cheetah) pada platform seperti operasi Ms. Windows.

MXD pada perangkat lunak ArcGIS, bila kita menjalankan ArcMap, maka *.mxd adalah sebuah file project yang berisi sebuah peta, layout, grafik, laporan dan semua keterangan serta komponen lain pembentuk peta tersebut. Dokumen peta ini bisa dicetak atau diubah (exporting) pada dokumen lain. Misalnya menjadi format JPEG atau PDF.

Network memiliki Fungsi network merujuk data spasial titik-titik ( points ) atau garis-garis (lines sebagaisuatu jaringan yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang-bidangtransportasi, hidrologi dan utility(misalnya, aplikasi jaringan kabel listrik, komunikasi, pipa minyak dan gas, air minum, saluran pembuangan)

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

Pan adalah salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada pada Data View untuk data frame yang aktif.

Perangkat keras dalam SIG berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter.

Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan Pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Ada pun merk perangkat lunak ini cukup beragam, misalnya Arc/Info, ArcView, ArcGIS, Map Info, TNT Mips (MacOS, Windows, Unix, Linux tersedia), GRASS, bahkan ada Knoppix GIS dan masih banyak lagi.

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas, dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; denah; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan. 

Peta dalam arti luas adalah sebuah alat peraga, bisa berupa gambar tentang tinggi  rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jens tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang.

Peta dalam arti sempit (konvensional) adalah gambar dari permukaan bumi, dalam skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi.

Peta Tematik merupakan peta yang diturunkan dari peta dasar yang berisi informasi tentang data atau fakta tertentu, baik berupa data kulaitatif maupun kuantitatif yang sesuai dengan tujuan peta yang akan dibuat.

Peta Tematik sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan khusus/tertentu untuk menampilkan pola dari satu tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria, Iklim, dan sebagainya.

Pixel (picture element) adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling kecil pada citra satelit. Angka numerik (1byte) dari pixel disebut digital number (DN). DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (gray scale), tergantung level energi yang terdeteksi. Pixel yang disusun dalam order yang benar akan membentuk sebuah citra. Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warna dari hitam ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk PJ, skala yang dipakai adalah 256 shade gray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih. Dua gambar di bawah ini menunjukkan derajat keabuan dan hubungan antara DN dan derajat keabuan yang menyusun sebuah citra. Untuk citra multispectral, masing masing pixel mempunyai beberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki. Sebagai contoh, untuk Landsat 7, masing-masing pixel mempunyai 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus, yang disebut color composites. Gambar di bawah ini menunjukkan composite dari beberapa band dari potongan Landat 7 dan pixel yang menyusunnya.

Point dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik adalah sebuah bentukan yang memiliki koordinat X dan Y yang merepresentasikan suatu pusat atau tempat. Misalnya, Ibukota, Negara, Titik Sample.

Polygon secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut banyak. Dalam GIS istilah poligon adalah kumpulan pasangan koordinat yang menghubungkan paling sedikit tiga titik (vertex) dan titik awal bertemu dengan titik yang paling akhir dan menutup. Misalnya Batas Administrasi.

Polyline secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling terhubung. Pada GIS, polyline adalah garis yang terhubung satu dengan lainnya yang terpusat pada garis induk. Misalnya sungai besar yang memiliki anak sungai.

Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan  posisi suatu unsur geografik di permukaan bumi dinyatakan oleh nilai lintang (lattitude) dan bujur (longitude).

Proyeksi merupakan cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (misalnya bumi) yang melengkung menjadi sebuah bidang datar (peta) dengan proses transformasi matematis. Perlu diketahui, tidak ada satu proyeksipun yang mampu secara sempurna memindahkan bidang lengkung menjadi bidang datar. Sehingga akan ada aspek yang terdistorsi, misalnya jarak, luas wilayah, bentuk, arah atau kombinasi dari beberapa atau semua aspek tadi.

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis.

RDBMS Relational Database Management System adalah database yang memiliki lebih darisatu tabel di dalamnya. Masing-masing tabel berhubungan satu dengan yang lainnya pada satu kolom umum yang sering disebut kolom kunci.

Relationship Class adalah hubungan antara objek dalam geodatabase. relasi bisa menentukan hubungan secara sederhana satu ke satu sebagaiman hubungan antara objek dengan atribute table. relasi antara table bisa juga dari satu ke banyak atau sebaliknya dan berbagi tipe relasi lainnya.

Remote Sensing adalah suatu teknologi untuk memperoleh data atau informasi tentang suatu obyek tanpa harus melakukan kontek langsung dengan yang obyek yang dimaksud.  

Resolusi spektral menunjukkan lebar kisaran dari masing-masing band spektral yang diukur oleh sensor.

Resolusi adalah karakteristik yang menunjukkan level kedetailan yang dimiliki oleh sebuah citra. Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaan bumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai elemen terkecil dari sebuah citra. Pada citra satelit pemantau cuaca yang mempunyai resolusi 1 km, masing-masing pixel mewakili rata-rata nilai brightness dari sebuah area berukuran 1×1 km. Bentuk yang lebih kecil dari 1 km susah dikenali melalui image dengan resolusi 1 km. Landsat 7 menghasilkan citra dengan resolusi 30 meter, sehingga jauh lebih banyak detail yang bisa dilihat dibandingkan pada citra satelit dengan resolusi 1 km. Resolusi adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan citra yang akan digunakan terutama dalam hal aplikasi, waktu, biaya, ketersediaan citra dan fasilitas komputasi.

Sampling Raster merupakan sampling raster dimaksudkan untuk menentukan pusat atau lokasi data data dalam setiap pixel dalam sebuah dataset model raster.

Select Element berfungsi untuk memilih elemen-elemen pada layouting dan memilih label-label manual. Pada toolbar, ini disimbolkan dengan panah berwarna hitam.

Sensor Aktif adalah sensor penginderaan jauh untuk mendeteksi obyek menggunakan energi yang dipantulkan dari energi generator yang mengenai obyek tersebut.

Sensor Pasif adalah sensor penginderaan jauh untuk mendeteksi obyek menggunakan energi yang dipantulkan dari sinar matahari yang mengenai obyek tersebut. Oleh karena menggunakan energy matahari, maka sensor pasif hanya bisa mengakuisisi obyek pada siang hari.

Shapefile adalah format penyimpanan suatu feature/bentukan lengkap dengan atribut yang terkait atasbentukan geografis tadi. Shapefile hanya dapat menyimpan satu feature/bentukan saja.

Sistem Informasi adalah Sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian.

Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.

Sistem Koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) beserta seperangkat aturan-aturannya. Sistem koordinat digunakan untuk menentukan posisi dalam konteks ruang. Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi, aturan atau sistem pengkodean yang mendefinisikan bagaimana bentukan/feature geografis ditampilkan lewat simbol-simbol pada sebuah peta.

Sistem Management Data Dasar adalah sumber data pada system management data dasar diperoleh dari menggabungkan data grafik dan data statistik dalam Sistem Informasi Geografi (SIG).  System management data dasar digunakan untuik menyimpan data atribut maupun data grafis.

Sistem Proyeksi adalah suatu cara dalam usaha menyajikan dari suatu bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimensi lainnya. Dalam hal ini adalah dari bentuk matematis bumi (Elipsoid atau Elip 3 dimensi) ke bidang 2 dimensi berupa bidang datar (kertas).

Sistem merupakan sekumpulan komponen (sub sistem fisik atau non fisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan.

Skala adalah perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model.

Spatial Join merupakan operasi dalam GIS yang digunakan untuk menggabungkan data attribute dari dua theme yang bertampalan.

Table adalah sekelompok data yang terdiri atas kolom dan baris yang bisa merepresentasikan hubungan antara data spasial dan atribut. setiap baris adalah data mengenai objek dalam feature class (baik titik,garis atau poligon).masing-masing baris dapat dikenali dengan unique identifier (ID) yang dijelaskan oleh baris tersebut di kolom berikutnya.

Thematic Map merupakan aplikasi dalam Gis yang digunakan untuk membuat analisi data dengan pengruh visualisasi, termasuk permukaan dalam bentuk grid, 3D Map, prism Map.

TIN adalah model data vektor yang berbasiskan topologi yang digunakan untuk mempresentasikan data permukaan bumi.

TOC Table of Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan pada pada suatu project document. Pada TOC, kita bisa mengontrol layer-layer yang aktif.

Toolbar Standart adalah yang digunakan pada aplikasi informasi geografik yang terdiri dari tool yang mencakup beberapa fungsi windows secara umum.

Toolbar Utama merupakan toolbar yang terdiri dari tools yang digunakan untuk melakukan seleksi objek, mengubah tampilan Map Windows, mendapatkan informasi suatu objek, dan menampilkan jarak antara dua objek.

Tools Comphrehensif adalah untuk menggambar langsung atau mengedit gambar.

Tools adalah toolbar standar yang berfungsi pada penggunaan data frame atau view pada operasi ArcMap atau ArcCatalog.

Transformasi Koordinat adalah proses pemindahan suatu Sistim Koordinat ke Sistim Koordinat lainnya.

Union merupakan metode overlay dimana apabila batas luar data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batas luar yang baru adalah gabungan antara kedua data grafis tersebut.

UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan (Transverse Mercartor) dengan membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda. Masing-masing selebar 6°. Zona 1 berada pada 180° Bujur Barat hingga 174° Bujur Barat. Pertambahan zona ke arah timur.

Vektorisasi adalah proses konversi data raster menjadi data vektor yang lebih umum disebut dengan istilah digitalisasi adapun aktifitasnya disebut digitasi. Wujud digitalisasi ini diklasifikasikan secara spesifik dalam tema-tema tertentu yang direpresentasikan oleh bentuk garis, poligon dan titik. Pada akhirnya proses vektorisasi ini menghasilkan suatu wujud peta topografi yang menggambarkan keadaan permukaan bumi atau bentang alam. Sifat data yang geometris menunjukkan ukuran dimensi yang sesungguhnya.

Vertex merupakan pasangan koordinat yang bersama-sama dengan vertex lainnya yang saling terhubung dan membentuk sebuah garis atau poligon. Vertex yang mengawali dan mengakhiri sebuah garis atau poligon disebut juga node.

View merupakan cara untuk dapat melihat secara keseluruhan isi dari coverage, shapefile atau geodatabase yang dipilih pada Catalog Tree di ArcCatalog. Pada ArcView 3.x adalah salah satu dari lima jenis dokumen yang ada dalam sebuah file project (*.apr), view dipakai untuk menampilkan, melakukan query, dan menganalisa tema-tema geografis.

Visualisasi adalah Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

WGS84 World Geographic System 1984 adalah data dan sistem koordinat yang paling umum digunakan saat ini yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk menggantikan WGS72. Pengukuran GPS juga menggunakan data dan sistem proyeksi ini.

XML eXtensible Markup Language yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium(W3C) sebagai sebuah standar bahasa markup umum terutama untuk menampilkan format teks sehingga datanya dapat dibaca oleh berbagai aplikasi komputer. XML adalah aturan-aturan untuk membuat format informasi standar dengan menggunakan tag-tag (penanda) sehingga data dan format teks dapat dimanfaatkan pada berbagai aplikasi atau perangkat lunak.

Zoom In digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.

Zoom Out digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.



SOURCE
Anonimous, 2013.http://www.scribd.com/doc/13921141/Gis-Dengan-Arcview. Diakses pada 14 Februari 2013.
Anonimous,2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis.Diakses pada 14 Februari 2013.
Anonimous,2013.http://www.widyantara.web.id/2012/03/osgeolive/.Diakses pada 14 Februari 2013.