Jumat, 24 Februari 2012

Arti Sebuah Perasaan

sering kita menertawakan apa yang di lakukan atau yang ada pada diri seseorang
tanpa kita sadari apa yang kita tertawakan itu telah menyakiti perasaan orang tersebut
walau pun dengan kasat mata tidak akan terlihat, akan tetapi luka itu akan membekas si dalam hati
bagaimana pun juga manusia di berikan hati dan perasaan oleh ALLAH SWT
yang harus selalu kita jaga dan jangan sampai melukai perasaan itu
serta jangan lah melihat seseorang  dari apa yang ia kerja kan, tetapi liat lah apa yang mampu kita berikan untuk nya
karena apa yang kita lakukan tak kan pernah sama oleh orang lain
hargai lah itu,
karena dengan menghargai apa yang di lakukan orang lain, maka kita akan dihargai oleh orang lain juga
jangan lah pernah menghakimi seseorang walau pun itu hanya sebuah gurauan
karena tak selama nya gurauan itu adalah sebuah kelucuan
akan tetapi itu akan memberikan sebuah luka di hati yang sangat perih

IRIGASI dan DRAENASE

1.    Di bagian mana air berada dalam tanah ? Jelaskan !
Di dalam tanah keberadaan air mengisi sebagian ruang pori-pori tanah yang bisa dimanfaatkan langsung oleh tanaman pada kondisi kelembaban tanah antara kapasitas lapang sampai titik layu permanen pada posisi zona aerasi. Di bawah zona aerasi terdapat zona penjenuhan yang menempatkan air mengisi seluruh ruang pori-pori tanah yang ada dengan kisaran tebal yang selalu berfluktuasi.


2.    Mengapa air yang masuk ke dalam tanah tidak terus mengalir ke bawah mengikuti gravitasi ?
Karena air yang masuk dalam tanah akan langsung diserap oleh tanaman, dan sisanya akan menguap. Tidak hanya berhenti disitu saja air tersebut juga akan mengalir dari bawah tanah menuju kehulu/hilir sungai atau ke laut.


3.    Jika tanah menerima air dari atas (misalnya air hujan), sebagian air akan disimpan dalam tanah untuk waktu yang cukup lama. Mengapa ?
Karena air yang sebagian masuk ke dalam tanahsebelum menjadi air bawah tanah keluar kembali segera ke sungai aliran bawah permukaan (interflow), tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai air bawah tanah (groundwater) yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke sungai sebagai aliran air bawah tanah (groundater flow)


4.    Jumlah air yang bisa ditahan dalam tanah tidak selalu sama untuk berbagai jenis tanah. Faktor apa yang mempengaruhi jumlah simpanan air ini ?
•    Struktur tanah merupakan tatanan (susunan) partikel-partikel tanah menjadi agregat yang lebih besar. Rongga di antara agregat-agregat ini menyediakan ruang bagi pergerakan air drainage, aerasi tanah, dan pertumbuhan akar tanaman. Hal ini sangat penting pada tanah-tanah berat dengan partikel tanah yang halus ukurannya.

•    Komposisi tanah : komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu: bahan mineral, bahan organik, udara dan air tanah.  keberadaan air dan udara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah. perbandingan air dan udara tidak selalu sama dapat berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.

•    Tekstur Tanah: Semakin halus ukuran partikel tanah , semaki besar luas permukaannya, dan dengan demikian semakin besar pula jumlah air yang dapat ditahannya. Hal ini mengakibatkan semakin besarnya kapasitas simpanan lengas tersedia.

•    Bahan organic dapat meningkatkan kapasitas simpanan lengas tanah, terutama melalui perbaikan kondisi fisika tanah.


5.    Apakah air yang disimpan oleh tanah ini bisa diserap oleh tanaman seluruhnya ? Jelaskan jawaban anda !
Tidak, air yang dapat disimpan oleh tanah tidak bisa diserap oleh tanaman seluruhnya. Karena pada saat keadaan tanah sudah jenuh, penampung air sudah penuh. Namun, air mengalir cepat di bawah zona akar sebelum tanaman dapat menggunakannya. Ketika air ini telah terkuras habis, tanah berada pada kapasitas lapangan. Akar tanaman mengambil air dari apa yang tersisa di penampungan. Jumlah air yang benar-benar tersedia bagi tanaman adalah jumlah air yang disimpan dalam tanah pada kapasitas lapang dikurangi air yang akan tetap berada di tanah pada titik layu permanen.


6.    Jelaskan batas-batas kemampuan akar tanaman dalam menyerap air dari dalam tanah !
Air yang disimpan dalam tanah diambil oleh akar tanaman atau menguap dari lapisan atas tanah ke atmosfer. Jika tidak ada air tambahan yang diberikan ke tanah, secara bertahap mengering. Pengering tanah, semakin lebih erat sisa air dipertahankan dan semakin sulitnya bagi akar tanaman mengeluarkannya. Pada tahap tertentu, penyerapan air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pabrik. Tanaman ini kehilangan kesegaran dan layu; daun berubah warna dari hijau menjadi kuning. Akhirnya tanaman yang mati. Air tanah konten pada tahap di mana tanaman yang mati, disebut titik layu permanen. Hal itu tanah masih mengandung air, tetapi terlalu sulit bagi akar untuk menghisapnya dari tanah.


7.    Apa hubungan antara (laju) infiltrasi dengan kemampuan menahan air tanah dan penyediaan air bagi tanaman ?
Hubungan antara (laju) infiltrasi dengan kemampuan menahan air tanah dan penyediaan air bagi tanaman
a.    Hubungan laju infiltrasi dengan kemampuan menahan air tanah. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Tanah remah akan memberikan kap asitas infiltrasi lebih besar daripada tanah liat. Tanah dengan pori-pori jenuh airnya mempunyai kapasitas yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tanah kering.

b.        Hubungan laju infiltrasi dan penyediaan air bagi tanaman. Laju infiltrasi merupakan kemampuan mengalirkan air ke dalam tanah yang bergantung pada kondisi tanah dan kapasitas hujan. Jumlah air yang diperoleh tanaman bergantung pada kemampuan tanah menyerap air dengan cepat dan mengalirkan air yang disimpan di akar-akar tanaman. Selanjutnya air didistribusikan ke seluruh bagian tanaman karena tanaman sangat memerlukan air untuk memecahkan zat-zat yang terkandung didalam tanah serta untuk kelembaban tanah itu sendiri.


8.    Faktor apa saja yang mempengaruhi laju infiltrasi ?
Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah sebagai berikut:
1. Tinggi genangan air di atas permukaan tanah dan tebal lapisan tanah yang jenuh.
2. Kadar air atau lengas tanah
3. Pemadatan tanah oleh curah hujan
4. Penyumbatan pori tanah mikro oleh partikel tanah halus seperti bahan endapan dari partikel liat
5. Pemadatan tanah oleh manusia dan hewan akibat traffic line oleh alat olah
6. Struktur tanah
7. Kondisi perakaran tumbuhan baik akar aktif maupun akar mati (bahan organik)
8. Proporsi udara yang terdapat dalam tanah
9. Topografi atau kemiringan lahan
10. Intensitas hujan
11. Kekasaran permukaan tanah
12. Kualitas air yang akan terinfiltrasi
13. Suhu udara tanah dan udara sekitar

Apabila semua faktor-faktor di atas dikelompokkan, maka dapat dikategorikan menjadi dua faktor utama yaitu:
1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat kesempatan untuk terinfiltrasi (oppurtunity time).
2. Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah.


9.    Apa peranan air tanah dalam (groundwater) terhadap penyediaan air bagi tanaman ?
Peranannya yaitu apabila dipermukaan tanah mengalami kekeringan maka tanaman masih dapat menyerap air dari dalam tanah yang sudah tersimpan lama. Groundwater itu sendiri akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke sungai dalam aliran air bawah tanah.


10.    Bagaimana menilai (mengevaluasi) kemampuan tanah untuk menyediakan air bagi tanaman : jelaskan bagaimana kita bisa menyatakan seberapa besar kemampuan tanah tertentu dalam menyimpan dan menyediakan air bagi tanaman.
      Dengan cara mengetahui Kandungan air pada kapasitas lapang ,ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan 1/3 bar, sedang kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan 1/3 bar — 15 bar. Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus karena tingkat infiltrasi dan daya serap tanah yang bertekstur kasar ( pasir) lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang bertekstur lempung sehingga penyediaan airnya pun tanah yang bertekstur pasir lebih sedikit bahkan hampir tidak menyediakan air karena air yang terserap oleh tanah tersebut tidak tersimpan dalam pori-pori melainkan langsung terserap dan terbuang berbeda dengan tanah yang bertekstur lempung yang mampu menahan air lebih lama sehingga penyediaan air bagi tanaman lebih tinggi.

Selasa, 21 Februari 2012

Pemotongan DNA oleh Enzim

Enzim restriksi

Enzim restriksi atau endonuklease restriksi adalah enzim yang memotong molekul DNA. Enzim ini memotong DNA pada rangka gula-fosfat tanpa merusak basa. Setiap enzim mempunyai sekuens pengenalan yang unik pada utas DNA, biasanya sepanjang 4-6 pasang basa.

Panjang dari sekuen pengenalan memengaruhi seringnya enzim restriksi memotong DNA dalam ukuran tertentu. Misalnya pada enzim yang memiliki panjang 4 basa, enzim ini diperkirakan akan memotong setiap 256 nukleotida. Perhitungan tersebut diperoleh dengan mengasumsikan setiap basa mempunyai kemungkinan yang sama untuk muncul, yaitu sebesar 1/4 (kemungkinan muncul 1 dari 4 basa). Jadi jika sekuen pengenalan mempunyai panjang 6 basa, maka perhitungannya menjadi: (1/4)6 = 1/4096. Perhitungan ini hanya sebagai perkiraan, pada kenyataannya belum tentu demikian. Beberapa sekuen bisa jadi lebih sering atau lebih jarang ditemui dalam suatu organisme. Seperti pada mamalia, sekuen CG sangat jarang ditemui sehingga enzim HpaII yang mempunyai sekuen pengenalan CCGG akan lebih jarang memotong pada DNA mamalia.

Enzim restriksi yang mempunyai sekuen pengenalan yang pendek akan menghasilkan banyak potongan DNA; sedangkan jika mempunyai sekuen pengenalan yang panjang, akan dihasilkan potongan DNA yang lebih sedikit. Baik enzim yang mempunyai sekuen pemotongan pendek maupun panjang, mempunyai fungsi masing-masing dalam rekayasa genetika.

Beberapa enzim sering yang digunakan dalam laboratorium dibagi menjadi tiga berdasarkan perkiraan pemotongan:

6-cutters
Ezim restriksi yang tergolong dalam 6-cutters memiliki situs pemotongan yang spesifik pada 6 nukleotida. Ezim ini cocok digunakan untuk pekerjaan kloning sehari-hari karena enzim ini lumayan sering memotong satu atau dua situs pada plasmid, namun jarang memotong bagian penting seperti titik asal replikasi (origin of replication) atau gen resisten ampisilin.Contoh enzim 6-cutters adalah HindIII (A AGCTT) yang memotong genome bakteriofage lambda (48 kbp) pada 7 situs

8-cutters
Enzim restriksi ini mempunyai situs pengenalan sepanjang 8 nukleotida; cocok digunakan untuk membentuk kromosom menjadi potongan-potongan yang spesifik dalam ukuran yang besar. Sebagai contoh: PacI (enzim 8-cutters) memotong-motong kromosom E. coli menjadi 20 bagian, sedangkan BamHI (enzim 6-cutters) memotong sekitar 300 bagian. Jika langsung menggunakan enzim 6-cutters, maka fragmen yang dihasilkan terlalu kecil dan banyak. Untuk itu digunakan enzim 8-cutters terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan enzim 6-cutters.

4-cutters
Enzim restriksi ini cocok untuk percobaan yang menginginkan pemotongan pada beberapa situs yang potensial. Contohnya: jika ingin mengumpulkan fragmen DNA secara acak, dan pada potongan tersebut terdapat gen yang diinginkan; dapat dilakukan digestsi parsial (partial digestion) menggunakan enzim 4-cutters.

Hasil Pemotongan Enzim Restriksi
Enzim restriksi yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi molekuler memotong molekul DNA pada situs pengenalan dan menghasilkan salah satu dari ketiga jenis pola hasil pemotongan. Ketiga pola hasil pemotongan enzim restriksi sebagai berikut:

Ujung menggantung 5’
Enzim restriksi memotong secara asimetris pada situs pemotongan, menghasilkan hasil pemotongan memanjang pada ujung 5’. Contoh enzim yang menghasilkan ujung menggantung 5’ adalah BamHI


Ujung menggantung 3’
Enzim restriksi ini juga memotong secara asimetris pada situs pengenalan, namun menghasilkan hasil pemotongan memanjang pada ujung 3’. Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini adalah KpnI


Ujung tumpul
Enzim ini memotong secara simetris antara kedua utas DNA sehingga menghasilkan ujung tumpul. Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini adalah SmaI


Pola ujung menggantung, baik yang 3’ ataupun 5’, sering disebut juga dengan ujung lengket (sticky ends) atau ujung kohesif (cohesive ends). Pola seperti ini lebih mudah menempel (annealing) dengan pasangan DNA nya karena adanya ikatan basa antara ujung-ujung yang menggantung.